Kamis, 29 September 2016

Panglima TNI Ziarah ke Makam Gusdur : “TNI Harus Profesional, Tidak Berpihak Kemanapun, tetapi Berpihak pada Keamanan”

Jombang ( 28 / 09 ). “ TNI membuat tradisi untuk menziarahi makam para Panglima Tertinggi TNI dan makam para Pahlawan, termasuk Alm. Gus Dur , dengan tradisi seperti itu diharapkan terutama generasi muda TNI agar tidak melupakan sejarah, karena disitu ( kompleks makam di dalam Ponpes Tebu Ireng Jombang ) ada Gus Dur, juga ada KH. Hasyim Ashary yang kental dengan sejarah. Kata Bung Karno perjuangan saya tidak berat, karena melawan penjajah, tetapi perjuanganmu akan lebih berat, karena melawan bangsamu sendiri, untuk itu kita perlu bergandengan tangan “, demikian dikatakan Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo kepada insan Pers di dalam lokasi Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang pada Selasa 27 September 2016 kemarin.
Jendral TNI Gatot Nurmantyo, memimpin pelaksanaan ziarah nasional tersebut yang diikuti oleh seluruh Ka Staf Angkatan, seluruh Asisten Panglima TNI, beberapa Panglima Komando Utama Angkatan, dan para Pangdam se Indonesia, pejabat teras Kodam V/Brawijaya, juga hadir Danrem 082/CPYJ Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo S.Ip selaku pejabat militer penanggung jawab pengamanan serta penyiapan sarana dan prasarana terkait Ziarah Nasional tersebut, yang didampingi para Dandim jajarannya.
Pada kesempatan selesai acara ziarah, Panglima TNI menjelaskan kepada para wartawan atas pertanyaan tentang pendirian Pangkalan Militer di Natuna, bahwa TNI harus profesional, tidak berpihak kemanapun, tetapi berpihak pada keamanan, maka Panglima TNI menginstruksikan untuk mewujudkan keamanan nasional tersebut, “ Jadi TNI harus netral, jika ada anggota TNI yang tidak netral, maka saya minta bantuan kepada masyarakat untuk melaporkannya kepada TNI secara jelas “, tegasnya.
Ditambahkan olehnya, bahwa sesuai petunjuk Presiden RI tentang pendirian pangkalan TNI, tidak hanya di Natuna saja, tetapi di seluruh pulau terluar yang bernilai strategis, seperti Natuna, Morotai, Biak dan Meraoke. Khusus tentang seputar Laut China Selatan, Panglima menghimbau kepada semua pihak untuk bertekad mewujudkan Laut China Selatan yang damai dan stabil, kemudian menghimbau untuk tidak melakukan kegiatan – kegiatan yang dapat merusak instabilitas di laut China Selatan.
Selesai menjawab berbagai pertanyaan wartawan, acara dilanjutkan dengan Ishoma di dalam Ponpes tersebut, selanjutnya beserta rombongan yang menyertainya, melakukan pergeseran ke arah Karang Pilang, Surabaya.
 


Selasa, 27 September 2016

KEGIATAN SOSIALISASI POSKO SAMBUNG RASA DENGAN TEMA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DI BALAI DESA PENGGARON KECAMATAN MOJOWARNO.

KEGIATAN SOSIALISASI POSKO SAMBUNG RASA  DENGAN PEMBAHASAN DAMPAK DARI NARKOBA OLEH BABINSA DESA PENGGARON SERKA BUDI ZUWONO
Mojowarno , Selasa 27 September 2016 Pukul 10.00 wib, Dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi Posko Sambung Rasa  Dengan Tema  Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Di Balai Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno. Kegiatan Ini Merupakan Program PKK dari Pusat. Kegiatan Tersebu di hadiri oleh Kepala Desa Penggaron Bapak Sulistyono, Babinsa Desa Penggaron Serka Budi Zuwono, Babinkamtibnas Desa Penggaron Briptu Akbar, Nara sumber dari WCC Kab. Jombang Bu Helmi, Bu Novi , Ketua PKK Desa Penggaron Purwantina Ningsih, Ketua BPD Desa Penggaron Bapak Triono dan Ibu PKK Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno.

Kepala Desa Penggaron Bapak Sulistyono  Mengatakan ‘‘Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga

   
 
 KEGIATAN SOSIALISASI POSKO SAMBUNG RASA DENGAN TEMA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

Nara sumber dari wcc kab. Jombang bu helmi menambahkan juga bahwa “Adanya kekerasan dalam rumah tangga dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal dalam lingkup rumah tangga. Faktor internal yang dapat memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga antara lain, karakter pelaku kekerasan yang cenderung emosi, ketergantungan ekonomi, pihak ketiga dalam rumah tangga, keadaan ekonomi, dan komunikasi  yang berjalan dengan tidak baik. Sementara faktor eksternal adalah budaya yang memandang perempuan sebelah mata dan kesalahan penafsiran ajaran agama dalam masyarakat

Babinsa Desa Penggaron Serka Budi Zuwono  Menyampaikan bahwa “kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu sma di kompelks saya, ditangkap/diciduk polisi akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja antara lain,kurangnya kasih sayang orang tua,kurangnya pengawasan dari orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak sebaya,peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif,tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah,dasar-dasar agama yang kurang, tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya,kebasan yang berlebihan,masalah yang dipendam.

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap remaja bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. over dosis bisa menyebabkan kematian, Tandasnya.

Kegitan berakhir pukul 12.30 wib  dengan tertib aman dan lancar (andi/maskut)





Senin, 26 September 2016

Babinsa Koramil 0814/01 Jombang Bentengi Warga Dengan Penyuluhan Bahaya Narkoba Dan HIV/AIDS


Jombang- Dengan semaraknya Kasus Narkoba saat ini membuat pemerintah menyatakan perang terhadap Narkoba, karena Narkoba merusak generasi Bangsa. Sehingga pemerintah dan aparat terkait perlu peduli untuk melakukan berbagai upaya dengan cara mengedukasi bagi para remaja serta pemuda pemudi yang ada di Desa Binaan agar terhindar dari kasus narkoba dikarenakan cukup tingginya kasus narkoba yang menjerat masyarakat khususnya pelajar.

Salah satu cara yang bisa dilakukan seperti dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS seperti yang dilakukan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Denanyar Kec Jombang selaku anggota Komando Rayon Militer  0814/01 Kota jomband, Pada sabtu (24/9).

Agar upaya pemerintah dalam menekan kasus narkoba dan HIV/AIDS bisa terealisasi, kata Serma H. Suwandi diperlukan adanya upaya maksimal dalam perang terhadap Narkoba mulai dari pencegahan hingga ke sekolah maupun terjun langsung ke masyarakat serta upaya lainnya.

“ Mari sama-sama kita jaga generasi muda termasuk para anak-anak kita agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS, jangan sampai narkoba masuk ke lingkungan Desa kita,” ungkapnya. Generasi muda merupakan generasi emas. “ Bangsa akan maju bila generasi mudanya bebas atau anti dari Narkotika, disitulah kunci Indonesia jaya dimasa depan,” tegas Babinsa tersebut.

Bapak Ayub Efendi selaku kepala Desa Denayar menyatakan kegiatan seperti ini bagi para warga sangat dibutuhkan apalagi bagi para orang tua yang mempunyai anak baru menginjak usia remaja. “ Dengan secara rutin diberikan edukasi seperti kegiatan ini, maka para orang tua maupun pemuda-pemudinya akan lebih paham tentang bahaya narkoba dan otomatis secara sadar akan menghindari dan membentengi diri dari bahanya penyalahgunaan narkoba,” paparnya.

Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Desa Denayar tersebut dihadiri oleh Bapak Ayub Efendi (Kepala Desa), Babinkamtibmas Aiptu Saimin, Para tokoh masyarakat dan Remaja karang taruna Desa Denanyar tak kurang dari 100 orang hadir dalam kesempatan itu, Ayub Efendi berharap kegiatan serupa bisa secara rutin dilakukan di setiap Dusun di Desa Denayar, harapnya.


Polsek, Koramil dan Satpol PP Kec. Kabuh, Gelar Patroli Keamanan Bersama

Jombang( 26 / 09 ). Untuk menjaga situasi kamtibmas dan kondusifitas di wilayah Kecamatan Kabuh, Kepolisian Sektor Kabuh bersama Koramil 0814/07 Kabuh dan Satpol PP bersinergi melakukan patroli bersama di wilayah Kec.Kabuh, pada hari Sabtu malam, 24 September 2016 .
Patroli tersebut diintensifkan khususnya didaerah2 yg perlu mendapat perhatian khusus misalnya desa Kedungjati yang berdampingan atau berbatasan dengan kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, dimana daerah tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh anak-anak yang kebut-kebutan dan balapan liar, juga desa Karangpakis yang ada giat pasar malam dimana sering terjadi perkelahian yang disebabkan banyaknya pemuda yang kurang perhatian.
AKP Amin selaku Kapolsek Kabuh dalam pengarahan apel sebelum patroli mengatakan,” Tujuan dari Patroli bersama tersebut untuk menjaga keamanan diwilayah Kecamatan Kabuh, serta memupuk kebersamaan antara aparat TNI, Polri dan Satpol PP. Apabila ditemukan indikasii kejahatan dan narkoba, agar koordinasi dgn pihak Polsek dan ditangani bersama.
Sertu Imam Safii anggota Koramil 0814/07 mengatakan, “Rendahnya kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam upaya menjaga dan memelihara Kamtibmas dapat menjadi pemicu maraknya kasus-kasus kriminalitas di masyarakat. oleh karena itu yang dibutuhkan adalah adanya kebersamaan antara aparat keamanan dan masyarakat, karena kebersamaan menjandikan kekuatan yang luar biasa, sesuatu yang besar hanya dapat diraih melalui kebersamaan ”, ujarnya di sela-selah patroli.