Selasa, 30 Mei 2017

Galian Ilegal Di Jombang Ditutup Oleh Petugas Gabungan

Jombang. Petugas gabungan Polres, Satpol PP, Kodim 0814 Jombang dan Dishub Jombang menggerebek tambang galian C di Desa Bugasur Kedaleman, Kecamatan Gudo, Selasa (30/5/2017). Lantaran terbukti ilegal, petugas menutup paksa pertambangan tersebut serta menyita 3 alat berat, 2 mesin ponton dan 3 dump truk.
Kedatangan petugas gabungan di lokasi sekitar pukul 12.00 Wib tak mendapat perlawanan dari pekerja tambang. Tanpa negosiasi, petugas menghentikan paksa penggalian tanah uruk dan pasir oleh pekerja CV Mostaman Grup (MG). Sementara sebuah ekskavator, dua ponton (mesin penyedot pasir) dan pipa sepanjang 25 meter disita petugas sebagai barang bukti.
"CV MG mempunyai WIUP (wilayah izin usaha pertambangan), ternyata izinnya masuk wilayah Kabupaten Kediri, sementara garapannya sekarang wilayah Jombang, jelas penambangan ini melanggar izin," kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto kepada wartawan di lokasi.
Agung menjelaskan, pada penggerebekan pertama dua di lokasi tambang ini, Minggu (28/5), petugas sempat menyita dua ekskavator dan tiga dump truk milik CV MG. Hanya saja, saat itu pihaknya harus mengkaji legalitas izin pertambangan tersebut lantaran pihak pengusaha bersikukuh menggali secara legal.
"Pelaku kami tangkap tiga orang, pemiliknya dalam waktu dekat akan kami mintai keterangan juga," terangnya.
Akibat ulah para penambang liar CV MG, kata Agung, lahan persawahan mengalami kerusakan sekitar dua hektar. Pertambangan ilegal ini berlangsung sejak sebulan yang lalu. "Lahan ini akan digali CV MG hingga 100 hektare, maka kami hentikan," ujarnya. Para pelaku, tambah Agung, dijerat dengan Pasal 158 UU RI No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. "Ancaman hukumannya 10 tahun penjara," tandasnya.

Jumat, 26 Mei 2017

Kodim 0814 Jombang Gelar Komunikasi Sosial (Komsos)

Jombang. Kodim 0814 Jombang Gelar Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Aparatur Pemerintahan (APEM) di wilayah binaannya yang diselenggarakan di Aula Makodim Jombang, Rabu 24 mei 2017.
Letkol ARH.Muhammad Fathuroman selaku Dandim 0814 Jombang mengatakan, Bahwa giat Komsos yang di laksanakan dengan aparat Pemerintah Kab Jombang  bertujuan untuk  mempererat tali silaturahmi Forkopimda  dengan aparat  pemerintah kab Jombang guna memelihara sinergitas untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Kodim Jombang mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jombang yang telah membantu bantuan sepedah motor Babinsa sebanyak 306 Unit  untuk melaksanakan pembinaan kegiatan ke desa - desa serta dukungan anggaran TMMD  ditahun 2016. “ Bahwa kodim Jombang satu komando untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka menciptakan iklim keamanan yang kondusif, sehingga roda pembangunan tidak terganggu, masyarakat juga di minta agar tidak mudah terbuai hasutan provokatif yang bertujuan menciptakan gangguan keamanan “, ucap Dandim.
Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dalam kesempatanya Mengingatkan kepada  jajaran pihak penegak keamanan dan tiga pilar agar menjaga keutuhan NKRI terkait dengan kegiatan teroris, ISIS dan maraknya  Narkoba serta penjudian di wilayah Kab Jombang.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, Bpk. Agus Hamzah SH M.Hum Kepala PN Jombang, Bpk Sarifudin SH M.Hum Kajari Jombang, Letkol Lek Dwi Purnomo Dan Satrad 222 Kabuh Siswanto,S.Sos, M.Si Kabit Kewasdaan Kesbangpol Kab.Jombang, Drs.Joko Triono Ketua DPRD Kab Jombang, Jajaran SKPD Pemkab Jombang, Jajaran Kabag Polres Jombang, Jajaran Perwira Staf Kodim 0814/Jombang, Jajaran Muspika Se- Kab.Jimbang, Perwakilan  Kades / lurah Se- Kab.Jombang.

Babinsa Koramil 0814/09 Kudu Optimalkan Penyemprotan Padi

Jombang. Bintara Pembina Desa Koramil 0814/09 Kudu, Sertu Sutrisno melaksanakan kegiatan penyemprotan hama padi milik petani Bapak Ngaderi dengan luas lahan 1.4 Ha yang terletak di Desa Kedungnogo Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang, Jum’at 26 mei 2017.
Danramil 0814/09 Kudu, Kapten Inf Sucipto mengungkapkan tanaman padi merupakan komoditas utama di indonesia. Dalam perawatan tanaman padi, membutuhkan teknik-teknik dan strategi khusus. Terlebih ketika tanaman padi mulai diserang hama dan penyakit. Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit, maka dibutuhkan teknik menyemprot tanaman padi yang tepat dan benar.
Teknik penyemprotan adalah salah satu kegiatan dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman padi. Penyemprotan sekilas tampak mudah dan bisa dilakukan oleh siapa pun, tetapi karena bahan-bahan penyemprotan membutuhkan banyak campuran yang terkadang mengandung racun, maka tidak boleh dilakukan secara sembrono atau sembarangan.
Waktu yang tepat untuk menyemprot tanaman padi adalah saat mulut daun mulai terbuka. Cairan pestisida akan lebih mudah diserap oleh tanaman hingga masuk ke dalam lapisan jaringan. Maka, hama yang menyerang tanaman padi akan dapat segera mati ketika mencoba memakan bagian tanaman. Waktu yang tepat dan disarankan untuk melakukan penyemprotan adalah pagi jam 09.00 wib atau sore jam 15.30 wib, saat mulut daun terbuka.
Menyemprot tanaman tidak melulu harus keseluruhan bagian tanaman, selain membutuhkan biaya produksi yang cukup mahal dan memakan waktu relatif lama, sebenarnya ada bagian-bagian tanaman yang bisa efektif menyerap pestisida tanpa perlu membutuhkan dosis yang terlalu banyak. Bagian tanaman yang dimaksud adalah di bawah permukaan daun. Di sinilah letak mulut daun berada.

Babinsa Koramil 0814/04 Gudo Ikuti Pertemuan HIPPA

Jombang. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menggelar pertemuan dalam rangka  penguatan Himpunan Petani Pemakai Air (G-HIPPA) Kecamatan Gudo bertempat di Balai Desa Sukoiber Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, pada jum’at 26 mei 2017.
Penguatan Himpunan Petani Pemakai Air (G-HIPPA) Tahun 2017 oleh Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dalam rangka Peningkatan Manajemen Partisipatif Pemberdayaan Petani Pemakai Air (P3A) / Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A).
Dalam pertemuan tersebut, Babinsa Koramil 0814/04 Gudo Serda A.Choirul ikut serta karena dengan terbentuknya organisasi G-HIPPA diharapkan akan meningkatkan partisipasi Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A) dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem pengairan irigasi secara efektif, efisien dan berkelanjutan agar swasembada pangan nasional dapat terwujud sehingga masyarakat dapat meningkatkan produksi gabah.
Hadir dalam kegiatan tersebut kurang lebih 30 orang, antara lain Pejabat dari Dinas Pertanian Kab. Jombang bapak Imam Junaedi, Bapak Kades Agus Sutikno, Ibu Lilik kasi PMD Gudo, Bapak Suparmo mantri pertanian, Bapak Zajuli PPL desa Sokoiber, Bapak Wakab Dinas Pengairan, Babinkamtibmas Brigadir Imam S. dan Babinsa desa Sokoiber, Serda Choirul anam. Ketua gapoktan dan poktan Bp.Budi S..desa sokoiber, Hippa desa Sokoiber Bp.Sukar, petani desa Sokoiber20 orang.

Pembagian Raskin Desa Tapen Dikawal Babinsa Koramil 0814/09 Kudu

Jombang. Babinsa Koramil 0814/09 Kudu Sertu Zainul Arifin ikut serta dalam pembagian beras masyarakat miskin kepada masyarakat Desa TApen, Kecamatan Kudu yang dilaksanakan di Kantor Desa, Jum’at 26 mei 2017.
" Tujuan program ini melalui pembagian komoditas beras yaitu meningkatkan akses pangan di rumah tangga dan mencegah penurunan komsumsi energi dan protein. Kegiatan ini dikenal sebagai program raskin," sebut Babinsa.
Lanjut Babinsa, sistem pelaporan harus dibuat dengan tertib dan baik, sehingga secara keadministrasian bisa diketahui berbagai masalah yang ada dan kedepanya bisa diperbaiki. Misalnya jumlah raskin yang disalurkan, jumlah penerima dan sebagainya. Dengan demikian, segala sesuatunya benar-benar bisa dipertanggung jawabkan dengan baik.
Ditemui secara terpisah, menurut 0814/18 Jogoroto Kapten Inf Sucipto mengatakan, " kegiatan ini, merupakan bentuk kemanunggalan TNI bersama rakyat dan komitmen TNI untuk membantu kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu," jelasnya. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menjamin keberhasilan program tersebut, pihaknya akan melakukan pengawalan, pengawasan dan pendampingan sehingga benar-benar bantuan tepat sasaran.